Diberdayakan oleh Blogger.

adsense link 728px X 15px

Jumat

mulailah-dengan-sebuah-mimpi-ujar-pembisnis

Sekilas Industri Kreatif di Bandung
Dalam suatu kesempatan, Menperdag. Mari Elka Pangestu pada seminar Cetak Biru Industri Kreatif di JCC, Jakarta (4/6/2008), mengatakan, ada tiga kota berkontribusi besar terhadap pertumbuhan industri kreatif. Bandung adalah kota yang kontribusinya tertinggi. Bandung telah memiliki road map industri kreatif. Setiap bulan, Bandung selalu mengadakan festival industri kreatif. “Industri kreatif Bandung yang termaju. Ini berasal dari distro, tekstil, musik, dan film indie. Industri tekstil Bandung fashionable,” katanya.

Dua daerah lainnya, adalah Jawa Tengah dan Bali. Industri kreatif Jawa Tengah berbasis teknologi informasi. Jateng maju dalam industri kreatifnya karena Jateng berhasil mengkoordinasikan delapan kota untuk mengembangkan industri ini. Delapan kota ini antara lain Yogyakarta, Solo, Magelang, Sragen. “Saat ini wisatawan tidak hanya berkunjung ke Yogya atau Solo, tapi juga ke kota lain. Karena mereka mengembangkan pariwisata dan kulinernya,” ungkap Mari. Sementara, produk untuk industri kreatif Bali sangat bervariasi. Industri kreatif di Bali bisa maju karena adanya jaringan internasional yang membantu memasarkan dan merancangnya. Pemerintah mentargetkan tiga kota yang akan memberi kontribusi tinggi terhadap industri kreatif. Pemerintah menilai Palembang, Bukittinggi, dan Padang berpotensi untuk menyumbang industri kreatif.

Kita tidak berlama-lama mengutip program-program pemerintah, karena penulis bukan humasnya pemerintah. Kini, kita beralih ke acara workshop yang di gagas oleh pengusaha dan calon-calon pengusaha muslim Bandung, di kampus multi media SMAN 8, Buah Batu, Bandung (13/06/09). Kebetulan penulis diminta untuk menjadi moderator pada acara tersebut oleh ketua panitia penyelenggara (Ir. Imam Rozali Fatar, bosnya PT. Citra Bening). Dari beberapa materi bahasan, ada beberapa catatan menarik yang sempat penulis kantongi dan bawa pulang, antara lain:

1. START WITH A DREAM : “Mulailah dengan sebuah mimpi.” Banyak sekali pengusaha-pengusaha yang berhasil, memulai bisnisnya dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan ditawarkan. A dream is where it all started : Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun ide-ide kreatif yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata “tidak bisa” ataupun “tidak mungkin”.
2. LOVE THE PRODUCTS OR SERVICES : Cintailah Produk Anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa-masa sulit. Enthusiastism and Persistence (antusiasme dan keuletan), sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru. dirintis
3. LEARN THE BASICS OF BUSINESS : Pelajarilah fundamental business. Beyond the “Buy low, Sel high, Pay late, Collect Early” : Tidak akan ada kesuksesan tanpa ada sebuah pengetahuan dasar untuk business yang akan kita geluti. Bisa juga dilakukan dengan cara, belajar sambil bekerja. Pelajari dengan sungguh-sungguh dasar-dasar usaha kita. Carilah Guru yang baik.
4. WILLING TO TAKE CALCULATED RISKS : Ambillah resiko. “The Gaint that you will be able to achieve is directly proportional to the risk taken”. Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan cermat, akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan “entrepreneur” dengan “manager”. Entrepreneur - dibutuhkan pada tahap awal pengembangan usaha, sedangkan manager dibutuhkan untuk mengatur perusahaan yang telah berjalan (maju).
5. SEEK ADVICE, BUT FOLLOW YOUR BELIEF : Carilah nasehat dari pakarnya, tapi ikuti kata-hati kita. Consult Consultants, ask the experts, but follow your hearts. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya, dan dapat diputuskan dengan indera ke enam-nya. Komunikasi yang baik dan kepiawaian menjual. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangkan usaha pada fase itu.
6. WORK HARD, 7 DAY A WEEK, 18 HOURS A DAY : Kerja keras. Etos kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bussinessnya. Melamunkan dan memimpikan kerjanya.
7. MAKE FRIENDS : Bertemanlah sebanyak mungkin. Pada harga dan kwalitas yang sama orang lebih senang membeli dari temannya, bahkan bukan tidak mungkin, dengan harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari temannya. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit. Karenanya, jaga hubungan baik pertemanan, yang berlandaskan dengan kejujuran.
8. DEAL WITH FAILURES : Hadapi kegagalan. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidak “mematikan”. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah dan hadapilah!
9. JUST DO IT, NOW! : Lakukanlah sekarang juga. Bila anda telah siap, lakukanlah sekarang juga. Manager selalu melakukan Ready-Aim-Shoot, tetapi entrepreneur akan melakukan Ready-Shoot-Aim ! Putuskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita.

Tips untuk rekan-rekan pengusaha muslim, … tambahkan juga introspeksi diri dengan bagaimana amal ibadah kita? , … bagaimana kita berniaga?, .. Apakah telah sesuai dengan tuntunan Syariat Islam? dan jangan lupa memohon pertolongan Allah Ta’ala.

“Bukanlah kekayaan itu dari banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah rasa cukup yang ada di dalam hati.” (HR. Bukhari, Muslim)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu berkata dalam penjelasannya terhadap hadits ini:
“Alhasil, orang yang disifati dengan ghina an-nafs (kekayaan jiwa) adalah orang yang qana’ah terhadap apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala rizkikan kepadanya. Dia tidak tamak untuk menumpuk-numpuk harta tanpa ada kebutuhan. Tidak pula dia meminta-minta kepada manusia dengan mendesak. Dia merasa ridha dengan apa yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya, seakan-akan ia terus-menerus merasa cukup. Sedangkan orang yang disifati dengan faqru an-nafs (kefakiran jiwa) adalah kebalikannya. Karena dia tidak qana’ah terhadap apa yang diberikan kepadanya. Dia selalu rakus untuk menimbun kekayaan, dari arah mana saja. Kemudian, bila dia tidak mendapatkan apa yang ia cari, ia akan merasa sedih dan menyesal. Seakan-akan dia adalah orang yang tidak memiliki harta. Karena dia tidak merasa cukup dengan apa yang diberikan kepadanya, sehingga seakan-akan dia bukan orang yang kaya.” (Fathul Bari, 2/277)

Selamat berjuang kawan, … semoga sukses di dunia dan akhirat. Amin

Salam,

Umar - Tukang Nasi

Comments :

0 mohon bimbingan to “mulailah-dengan-sebuah-mimpi-ujar-pembisnis”


Posting Komentar

mohon bimbingan